Herkulana Mekarryani Soeryamasoeka: Ketahanan Keluarga Kunci Hadapi Tantangan Kehidupan
PONTIANAKGLOBE.COM, PONTIANAK -- Adanya kasus korban kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana perdagangan orang terhadap perempuan dan anak, beragamnya jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak mendorong pemerintah untuk membentu ketahanan keluarga.
Ketahanan keluarga adalah kemampuan sebuah keluarga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan dalam kehidupan secara bersama-sama. Ketahanan keluarga melibatkan sumber daya dan strategi yang digunakan untuk menjaga hubungan yang kuat, saling mendukung dan mengatasi krisis.
Demikian dikemukakan Dr Herkulana Mekarryani Soeryamasoeka MSi selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Barat, Senin 18 September 2023, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) se-Kalimantan Barat di Hotel gajah Mada, Pontianak.
Penguatan jejaring antar lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga yang menjadi kewenangan provinsi tersebut, dijelaskan Herkulana, pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) ini adalah tempat yang didedikasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam keluarga.
Melalui kolaborasi dan interaksi, Puspaga ini mendorong anggota keluarga untuk belajar bersama.
Dijelaskan Herkulana, tujuan Puspaga ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan, artinya Puspaga ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada anggota keluarga demi meningkatkan kualitas pendidikan.
Mempertajam hubungan keluarga, artinya dengan berinteraksi dan belajar bersama, keluarga dapat mempererat ikatan emosional dan mendapatkan kebersamaan yang lebih erat.
Mendorong kemandirian, artinya Puspaga ini mendorong anggota keluarga untuk menjadi individu yang mandiri dan terampil dalam belajar.
Menumbuhkan rasa percaya diri, artinya melalui pencapaian dan pembelajaran bersama, Puspaga ini dapat membantu anggota keluarga untuk mengembangkan rasa percaya diri.
Perlunya wadah Puspaga ini, ujar Herkulana, karena merunut kasus dari tahun 2019 saja terjadi peningkatan kasus korban kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana perdagangan orang terhadap perempuan dan anak se-Kalimantan Barat.
Tahun 2019 ada total kasus 358 kasus, tahun 2020, ada total 499 kasus, tahun 2021 meningkat menjadi 544 kasus, tahun 2022 meningkat lagi menjadi 614 kasus. Sedangkan untuk tahun 2023 saja sampai 31 Agustus sudah mencapai 319 kasus.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak, pada tahun 2019 ada 114 orang, tahun 2020 ada 147 orang, tahun 2021 ada 159 orang, tahun 2022 ada 188 orang dan tahun 2023 hingga Agustus sudah mencapai 128 orang.
Sedangkan berdasarkan jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak, tahun 2019 yang berorientasi seksual sebanyak 168 kasus, tahun 2020 sebanyak 252 kasus, tahun 2021 sebanyak 258 kasus, tahun 2022 sebanyak 299 kasus dan tahun 2023 sampai bulan Agustus ssebanyak 140 kasus yang berorientasi seksual.
“Yang perlu menjadi perhatian dalam peningkatan kasus korban kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana perdagangan orang serta jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berorientasi seksual adalah Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sintang, Kabupaten Landak dan Kota Singkawang,” ujar Herkulana.
Oleh karena itu, ujar Herkulana, dengan adanya Puspaga ini dimana didalamnya ada kegiatan membaca bersama, bermain bersama dan memasak bersama, sehingga diharapkan komunikasi antar anggota keluarga terbangun dengan sehat, didukung upaya peningkatan keuangan yang stabil dan dukungan sosial masyarakat sekitar.
Komunikasi yang efektif dalam keluarga, memungkinkan keluarga untuk secara terbuka mengungkapkan persoalan, mengatasi konflik dan membangun kerjasama dalam mengatasi masalah.
Secara terpisah dalam kesempatan FGD Puspaga tersebut, Permai Budi Susatyo selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UKM pada Kantor Dinas Koperasi UKM Prov Kalbar dan Suherman selaku Koordinator PLUT-KUMKM, mengemukakan, Puspaga ini diharapkan menjadi salah satu jalan keluar bagi penyelesaian kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana perdagangan orang serta jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berorientasi seksual.
“Pihak Dinas Koperasi UKM Prov Kalbar senantiasa membuka diri untuk berkolaborasi membangun keuangan stabil yang ditujukan untuk mengurangi stres keuangan dan memungkinkan keluarga yang terpapar untuk merencanakan masa depan dengan pelatihan dan bimbingan usaha yang sudah teragenda setiap tahun,”ujar Permai Budi Susatyo. (Vincent Julipin)